==================
*MAKRIFAT*
*JALAN PARA SAALIK*
==================
Baiklah Saya akan Jelaskan Proses Perjalanannya Para Salik ketika Menuju Alloh SWT yaitu sbb :
1. Ada yg Mengatakan bahwa Kata-kata "Tashowwuf" ndak disebutkan dijaman Nabi dan ndak ada juga di Al-Quran akan Tetapi Tashowwuf itu Katanya Berasal dari Negeri China, Ada yg Berkata juga Berasal dari Budha, Ada yang Berkata dari Nashrani bahkan Ada juga yg Berkata dari Plato d.l.l.
2. Pabila Lafadz "Tashowwuf" Berasal dari Lafadz "Shoofa" lalu ditambahkan 2 Huruf Menjadi : "Tashowwafa, Yatashowwafu, Tashowwafan" Maknanya Adalah Pembersihan yang Bertingkat artinya Setingkat Demi Setingkat or Setahap demi Setahap. Seperti Lafadz "Ta'allamu" Maknanya : Tuntutlah Ilmu Setingkat Demi Setingkat, maka itu Ahli Sufi yang Bertashowwuf Adalah Orang yang Mensucikan Jasmani maupun Rohaninya dari Segala Sifat-sifat Madzmumah (Tercela) lalu Menghiasi Dirinya dgn Sifat-sifat Mahmudah (Terpuji).
3. Saya Coba Mengambil Pendekatan Makna Misalkan "Sholat Tarowih" yang mana ndak Pernah Kedengaran Lafadz itu pada Jaman Nabi S.A.W. Hal ini disebabkan Sifat Sholat Nabi yang diriwayatkan oleh A'isyah R.A. Adalah Sholat Istirahat (Bersenang-senang) didalam Mengerjakannya Padahal A'isyah R.A. Sendiri ndak Menyebutkan Langsung dengan Lafadz "Tarowih", Tetapi Uniknya Sepeninggalnya Nabi S.A.W. Sepakat Para Ahli Fiqih (Fuqoha) Menamai Sholat Tersebut dengan Sebutan "Sholat Tarowih".
4. Demikian juga Mengenai Lafadz "Tashowwuf" Sejak Jaman Nabi sudah Banyak Para Sahabat yang Berproses Mensucikan or Memurnikan Jiwanya sehingga dijaman Ulama dikenalah dgn Istilah "Ahli Shufi or Ahlush Shuffiah".
5. Tashowwuf Adalah Akhlak Nabi sedangkan Orangnya Adalah Ahlu Shufi lalu disamping itu Ada juga Istilah Thareqat yaitu : Perjalanan Mensucikan Diri Baik itu Raga, Qolbu, Jiwa d.l.l. sehingga Orangnya itu dikenal sebagai Ahlut Thareqat.
6. Ada Beberapa Thareqat yang sering Kita Dengar Pada Umumnya yakni diantaranya Adalah : Qodiriyyah, Naqsyabandiyyah, Syadziliyyah, Rifa'iyyah, Ahmadiyyah, Dasukiyyah, Alawiyyah, Badawiyyah, Tijaniyyah, Samaniyyah, Sattariyyah, Hadadiyyah, Sanusiyyah, Aliyyah, Abbasiyyah, Kholwatiyyah, Maulawiyyah, Rumiyyah, Syahrowardiyyah, Idrusiyyah d.l.l. yang Mana didalam Thareqat ini Terdapat "Metoda Khusus" Tuk Para Pejalan Spiritual Menuju dan Kembali kepada Alloh SWT.
7. Maka itu, didalam Kitab-kitab Ulama dikatakan Istilah Ungkapan Perjalanan Menuju Alloh SWT itu Adalah :
دوامُ العبوديةِ ظاهرًا وباطنًا مع دوامِ حضورِ القلبِ مع اللهِ.
*"Berkekalan (Istiqomah Berkepanjangan) Memperhambakan Diri Lahir Bathin kepada Alloh SWT serta Berkekalan Hudhur di Hati selalu Bersama Alloh SWT"*.
8. QS. Al-Ankabut Ayat 26 bahwa Nabi Ibrohim A.S. Berkata : *"Innii MuHaajirun Ilaa Robbii, Sesungguhnya Aku Telah Hijrah (Berpindah) kepada (Jalan) TuhanKu (Yakni Alloh SWT)"*. Inilah Hijrah Diri itu dimulai.
9. Ketika Seseorang sudah Berkekalan didalam Memperhambakan Dirinya kepada Alloh SWT dalam Keadaan Apapun serta Berkekalan pula Hudhur Alloh.. Alloh.. Alloh.. dihati Sanubarinya maka Inilah Sebaik-baiknya Amal sebab Ia akan dikaruniai Akhlak yang Mulia sedangkan Tiada Ilmu yang bisa Mengalahkan Akhlak yang Mulia.
10. Ketahuilah bahwa Perjalanan Membentuk Akhlak yang Mulia Inilah yang dimaksudkan dengan Istilah "Tashowwuf".
11. Kedua Hal Inilah yang dicita-citakan Para Pejalan Spiritual Ketuhanan yaitu : Mereka Para Rosul, Para Nabi, Para Wali dan Para Ahli Shufi.
12. Misalkan, Berdasarkan Ilmu Kedokteran bahwa Manusia yang Sehat itu Jantungnya akan Berdenyut-denyut dalam Satu Menit sebanyak 70 Kali sehingga Pabila 24 Jam (Sehari Semalam) sedangkan Setiap Jamnya itu Samadengan 60 Menit, maka Pabila Kita Mau Hitung akan Menjumpai Angka 24 x 60 x 70 sehingga Hasilnya Adalah 100.800 Kali Denyutan or Pabila dibulatkan Kebawah Menjadi 100.000 Kali.
13. Artinya Adalah Pabila Seseorang Dzikrulloh : Alloh... Alloh... Alloh... Setiap Denyutan Nadinya dalam Waktu 24 Jam Tiada Henti alias Terus Berkekalan maka Ia Telah Memasuki Ranah Sholat Daim yaitu Sholat yang Langgeng dgn Cara Menahan Nafas Panjang dan Lidah ditekuk Kelangit-langit lalu Dzikir Sebanyak-banyaknya Sesuai Jumlahnya.
14. Inilah yang dinamakan "Ismu Dzat", Inilah yg dinamakan "Dzikir Lathoif", Inilah yang dinamakan "Dzikir Sirr", inilah yang dinamakan "Dzikir Ismul Jalalah or Ismul A'zhom" itu dan Inilah yang dinamakan Setelah Mengenal Alloh maka Pasti akan Menyebut-nyebut Alloh... Alloh... Alloh... didalam Diri dan Kehidupannya.
15. Ketika Seorang Hamba Naik Ruh dan Ruhaninya dari Alam Nasut (Bendawi), Jabarut (Arwah), Malakut (Malaikat), Lahut (Ketuhanan), Bahut (Sifat) dan Hahut maka Alloh SWT Memperkenalkan Dirinya didalam QS. Thoha ayat 14 yakni :
إِنَّنِىٓ أَنَا اللَّهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَاعْبُدْنِى وَأَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِىٓ
*"Sesungguhnya AKU ini Alloh, Tiada Tuhan Selain AKU Maka itu Sembahlah AKU saja Tegakanlah Sholat Tuk MengingatKU"*.
16. Inilah Sholat Daim yang Alloh SWT Karuniakan kepada Siapapun yang dikaruniai olehNYA dapat MengenaliNYA, Inilah Suatu Karunia yang Agung dan Inilah yang dicita-citakan Para Pejalan Tauhid Sejati.
17. Kalau Tadi sudah Kita Bahas Tentang Denyutan Nadi yang Bersumber pada Jantung maka saatnya Kita Bahas Nafas yang Bersumber pada Paru-paru, dimana Manusia Sehat Bernafas Menurut Ilmu Kedokteran dalam Satu Menit Berjumlah 20 Kali Naik Turun shg Pabila dalam Waktu Sehari Semalam (24 Jam) Kita Jumpai Angka 24 x 60 x 20 shg Hasilnya Adalah 28.800 Kali Nafas or Pabila dibulatkan Menjadi 28.000 Kali.
18. Artinya Adalah Pabila Seseorang Dzikrulloh "Laa IlaaHa IllalloH" pada Setiap Tarikan Nafas Naik Turunnya dalam 24 Jam dilisannya dgn Lidah ndak Menahan Nafas maka Inilah yang dinamakan Dzikir Nafi Itsbat itu, Inilah yang dinamakan Dzikir Talqin itu, Inilah yang dinamakan Dzikir Jaher itu, inilah Dzikir yang disuarakan itu agar Jelas Hitam Putihnya Perjalanan, Supaya Mantab Keyakinan Dirinya, Ibarat Halal dgn Haram, Baik dgn Buruk sehingga Tameng Diri akan Terbentuk Melalui Dzikir Talqin "Laa IllaaHa IllalloH" ini sebab Para Pejalan Pemula Pasti akan Mengalami Banyak Rintangannya.
19. Ketahuilah Bahwa Hambatan dan Rintangan itu Berasal dari Dalam DiriMu, Bukan dari Luar DiriMu.
20. Janganlah Kalian Mencari diluar Diri Pabila Ingin Segera Bangkit dari Segala Keterpurukan dan Kemunduran Diri (Fahami ini), Tetapi Saatnya Kalian Mengheningkan Cifta, Merenungka Tuk Mengenali segala Kelengahan dan Kelalaian Diri.
21. Alloh SWT Berfirman didalam QS. Al-Ma'arij Ayat 23 yakni :
الَّذِينَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ دَآئِمُونَ
*"Mereka itulah yang Mengerjakan Sholatnya Terus-menerus (Berkekalan Berkepanjangan)"*.
22. Sholat Daim ini Adalah Selamatnya Denyut Jantung dan Naik Turunnya Nafas Diri, lalu Takala Istiqomah maka Lambat Laun Ruh dan Ruhaninya akan Naik Menuju Alam-alam Iliyyin, yang Nanti akan Kita Jelaskan secara Gamblang Alam-alam Spiritual Tersebut, Insya Alloh.
Komentar
Posting Komentar