khutbah idul adha

#KhutbahJumat9Menit
#KhutbahIdulAdha
#Iduladha1443H

Khutbah I

 Tiga Sosok Teladan di Hari Kurban
 
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ. الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ
فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
 

Hadirin, Jamaah Shalat idul Adha Rakhimakumullah.
Kembali khatib mengingatkan terutama kepada diri pribadi dan jamaah sekalian, marilah kita berupaya selagi nyawa dikandung badan untuk meningkatkan Taqwa kepada Allah Swt dengan menjalankan semua perintahNya dan menghindarkan diri dari apa yang dilarangNya.

Allahu akbar x3, walillahil hamdu Ma'asyiral muslimin wal muslimat Rakhimakumullah
Alhamdulillah, kita semua masih diperkenankan Allah Swt untuk memperingati hari raya Idul Adha 1443 H. Idul Adha yang kesekian kali kita peringati bertujuan tiada lain agar kita diingatkan pentingnya mengambil pelajaran, pentingnya mengambil hikmah sekaligus uswah dari Tiga sosok teladan di hari raya Kurban. Yakni ; kekasih Allah Nabi Ibrahim As, sosok  penuh kesabaran yakni putranya Nabi Ismail As, serta istri Sholihah  siti Hajar. 

Hadirin, Yang pertama, sosok istri sholihah. Kita dapat mengambil pelajaran melalui  istri nabi Ibrahim As, Siti Hajar. Dikisahkan, siti Hajar  tanpa membantah bersedia membawa bayi merah Ismail ke suatu lembah sunyi yang tandus, gersang lagi sepi tanpa persediaan bekal yang mencukupi, tiada logistik yang menopang kelangsungan hidup selama di lembah itu. Bahkan ia rela meninggalkan kampung halamanya sejauh 1600 Km dari negaranya Palestina menuju ke Makkah hanya karena patuh dan ridho atas perintah suaminya, nabi Ibrahim As. sebagaimana diabadikan kisah ini dalam Al-Qur’an: 

رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Artinya: Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS Ibrahim: 37)

Dalam kebingungan mencarikan air minum untuk buah hatinya inilah, setelah berlari kian kemari dari bukit shofa ke bukit marwa, Allah lalu menunjukkan kebesaraNya dengan ditemukanya sumber mata air Zam-zam yang hingga kini menjadi wasilah sumber kehidupan keturunan nabi ibrahim hingga nabi Muhammad Saw. Maka lembah yang dulunya gersang dan tandus kini menjadi ladang tumbuhan yang subur dengan sumber alam dan buah buahan yang melimpah. Inilah barokah, buah  dari perjuangan dan tirakat yang ikhlas seorang istri dan ibu bernama siti Hajar dan doa nabi Ibrahim As . Terbukti lembah itu sekarang adalah negeri Makkah. negeri yang makmur yang tiada henti diziarahi  oleh umat manusia dari seluruh penjuru dunia.

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ

Artinya: "Dan ingatlah ketika Ibrahim berdo’a: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, sebagai negeri yang aman sentosa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kiamat.” (QS Al-Baqarah: 126)

Hadirin Jamaah Shalat Idul Adha yang dirahmati Allah.
Sosok kedua adalah Nabiyullah Ibrahim As. Berjuluk Kholilullah yang artinya kekasih Allah, kesayangan Allah. Julukan ini layak disematkan pada nabi Ibrahim lantaran keistimewaan yang ada dalam diri beliau yang membikin para malaikat cemburu kepada kedudukan nabi Ibrahim. 

Suatu ketika malaikat bertanya kepada Allah mengapa nabi Ibrahim mendapat predikat Khalilullah.
"Ya Tuhanku, mengapa Engkau menjadikan Ibrahim sebagai kekasihmu. Padahal ia disibukkan oleh urusan kekayaannya dan keluarganya?” Allah berfirman: “Jangan menilai hambaku Ibrahim ini dengan ukuran lahiriyah, tengoklah isi hatinya dan amal baktinya!” 

Dikisahkan dalam kitab Misykatul Anwar bahwa nabi Ibrahim dikaruniai Allah rezeki hewan ternak total sebanyak 1200 ekor berupa kambing, sapi dan unta. Kala itu kekayaanya tidak membuat ia silau dan sibuk oleh dunia. Bahkan Ketika pada suatu hari, Ibrahim ditanya oleh seseorang “milik siapa ternak sebanyak ini?” maka dijawabnya: “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga.”

Para malaikat yang telah melihat sosok Ibrahim ini , lalu oleh  Allah SWT diizinkanmenguji keimanan serta ketaqwaan Nabi Ibrahim. Ternyata, kekayaan dan keluarganya tidak membuatnya lalai dalam taatnya kepada Allah. 

Nabi ibrahim selalu mendahulukan perintah Allah Swt. Terbukti, ketika nabi Ibrahim  diberi anugerah anak laki-laki yang tampan, cerdas dan berakhlak mulia, Ismail. Padahal bertahun-tahun lamanya ia menunggu agar diberi keturunan namun setelah Ismail lahir, disaat memasuki usia remaja , disaat Ibrahim sedang dimabuk cinta dengan kehadiran putranya ini , Allah menguji nabi Ibrahim As agar menyembelih Ismail. 

Disinilah kembali terbukti Cinta kepada Allah lebih diutamakan, cinta kepada Tuhanya mengalahkan cinta kepada selainNya. sebagaimana diceritakan Al Quran: 

يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ

Artinya: "Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.” (Qur'an Surat Ash-Shaffat ayat 102).

Dari ayat ini, apa yang kemudian terjadi? Nabi Ibrahim lebih mencintai Allah dengan menjalankan perintahNya, lalu terjadilah peristiwa penyembelihan itu yang kemudian Allah menurunkan malaikat agar mengganti dengan hewan  kurban ( domba yang besar. ) Sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107:

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

Allahu akbar x3, walillahil hamdu Ma'asyiral muslimin wal muslimat Rakhimakumullah
Sosok yang terakhir adalah Nabi Ismail As. Melalui akhlaq nabi Ismail kita dapat memetik arti penting kesabaran, pentingnya ketabahan dalam menerima ujian dari Allah.

Sebagai manusia kita bisa membayangkan bagaimana perasaan keduanya, Ayah yang sedang berbunga-bunga dengan hadirnya anak yang diimpikan bertahun tahun lamanya harus ia sembelih. Anak yang baru mengenal orang tuanya dalam belaian kasih sayang dan keceriaan harus dipisahkan oleh kematian.

Pada situasi seperti ini Ismail bukanya menolak ataupun meronta namun dengan penuh keikhlasan dan kesabaran menerima dan patuh untuk bersama-sama menjalankan perintah Allah. Seperti diceritakan Al Quran;

    يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
    
Artinya: "Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang
     diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS Ash-Shaffât:102). 

Allahu akbar x3, walillahil hamdu. Ma'asyiral muslimin wal muslimat Rakhimakumullah
Inilah ketiga sosok penting di hari ini, hari Idul Adha yang mulia. Di hari inilah kita dianjurkan untuk mengagungkan asma' Allah dengan Takbir, Tahmid, Tasybih sebagai wujud pengagungan, pujian dan penyucian serta pemurnian ibadah hanya milik Allah Swt. 

Mari kita amalkan kepatuhan dan kesalihan seperti Siti Hajar istri nabi Ibrahim As. Mari kita manifestasikan dalam keseharian kita sikap ketundukan dan taat kepada Allah  seperti nabi Ibrahim As. Serta menanamkan kesabaran dalam menjalankan agama Allah ini dengan segenap kemampuan dan daya upaya kita mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya sebagaimana yang dicontohkan nabi Ismail As. Imam al Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub mengatakan:

  وَالصَّبْرُ عَلَى أَوْجُهٍ: صَبْرٌ عَلَى طَاعَةِ اللهِ، وَصَبْرٌ عَلَى مَحَارِمِهِ، وَصَبْرٌ عَلَى اْلمُصِيْبَةِ
  
Artinya: “Sabar itu terdiri dari beberapa bagian, pertama,  sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, kedua,  sabar dalam menjahui larangan-larangan Allah,  ketiga,  sabar dalam menerima musibah.”

Selamat Idul Adha 
Selamat menjalankan Ibadah Kurban 
Semoga  saudara kita yang menjalankan ibadah haji tahun ini diterima seluruh amal ibadahnya dan menjadi haji yang Mabrur. 
Amin x3 ya Rabbal Alamin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II
 
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ 
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

oleh:
Fb: Abi Queen
Khutbah Idul Adha | 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah

Komentar