ꦏ꦳ꦸꦠ꧀ꦧꦃꦗꦸꦩ꧀ꦔ꦳ꦠ꧀

#khutbahjumat9menit 
꧁ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦒꦝꦶꦫꦶꦝꦫꦶꦧꦲꦪꦩꦏ꧀ꦰꦶꦪꦠ꧀ꦚꦲꦶꦱꦤ꧀꧂
Menjaga diri dari Bahaya Maksiatnya Lisan 

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ. وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ
 

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهُ. وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. اما بعد

 فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا

Hadirin Sidang Jumah Rokhimakumullah,
Saya berwasiyat pada diri pribadi dan kepada kita semua, marilah kita terus berupaya meningkatkan ketaqwaaan kpd Allah Swt. Yaitu dengan menjalankan perintahNya dan Menjauhi laranganNya.

Alhamdulillah, Kita semua masih dipertemukan oleh Allah Swt  di awal bulan Sya'ban. Bulan yang dimuliakan Allah. Dan kita berharap kita dimampukan mengisi bulan sya'ban ini dengan kebaikan-kebaikan. Dan kita berlindung kepada Allah swt agar  terhindar dari berbuat maksiat di dalamnya.

Hadirin yang berbahagia
Di dalam kitab Sulam Taufiq dalam fashal "wa min ma'ashil lisani' ( diantara maksiat2 lisan) disebutkan: 
وَالسَتْمُ،والسَبٌُ،واللٌَعْنُ

yang artinya: memaki, menghina dan melaknat
adalah termasuk ke dalam maksiatnya lisan/ mulut. karena  ketiga perbuatan tersebut termasuk perbuatan yang dapat menyakiti orang lain bahkan terlarang juga melakukan hal ini kepada selain manusia seperti kepada hewan dan mahluk Allah lainya.
Dalam Al Quran Allah berfirman:

لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا

Artinya: "Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."(QS.An Nisa, 148)

Dalam tafsirnya, Syekh Abdurrahman bin Nashir as Sa'di menjelaskan ayat ini beliau mengatakan : 

يخبر تعالى أنه لا يحب الجهر بالسوء من القول، أي: يبغض ذلك ويمقته ويعاقب عليه، ويشمل ذلك جميع الأقوال السيئة التي تسوء وتحزن، كالشتم والقذف والسب ونحو ذلك فإن ذلك كله من المنهي عنه الذي يبغضه الله.

Maknanya: Allah Taala mengabarkan, sesungguhnya Allah tidak suka ucapan yang buruk yaitu; Allah murka dan mengutuk serta menghukum atas orang yang demikian. termasuk didalamnya semua perkataan buruk yang memicu kerusakan dan kesedihan seperti: penghinaan, sumpah palsu dan mencaci dan semisalnya karena semua itu perkara yang terlarang dan Allah murka atasnya.

Bahkan jika perbuatan ini sengaja dilakukan kpd sesama manusia , Rasulullah SAW menggolongkan orang yang suka memaki, melaknat dan menghina bukan termasuk golongan orang yg sempurna imanya. Rasulullah SAW bersabda: 

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الفَاحِشِ وَلَا البَذِيْءِ
 (رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ وَغَيْرُهُمَا) 

Yang artinya : “Seorang Mukmin yang sempurna imannya bukanlah seorang pencaci, pelaknat, bukan pula orang yang berkata keji dan kotor” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, dan lain-lain).

Hadirin, Rokhimakumullah.
Era digitalisasi informasi di satu sisi membawa pengaruh positif yaitu kemudahan dalam berinteraksi ( silaturahmi),  memperoleh informasi baik pendidikan, keagamaan dan percepatan transaksi ekonomi yang makin murah sehingga peluang memperoleh kesejahteraan terbuka lebar. 

Di sisi lain melimpahnya informasi menjadikan lalu lintas informasi nyaris tanpa filter. Mudahnya masyarakat menerima informasi juga menjadi ancaman besar karena sulitnya untuk mentahqiq ( memverifikasi) mana yang merupakan fakta kebenaran dan mana yang hoax karena keduanya amat mungkin direkayasa. 

Karenanya Allah swt memperingatkan kita semua untuk tidak menelan mentah-mentah atas informasi yang masuk. Allah berfirman;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ 

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”(QS. Al-Hujurat: 6)

Hadirin Rokhimakumullah
Pesan penting yang dapat kita ambil dari ayat ini ialah agar dalam menerima informasi apapun, kita dianjurkan untuk memeriksa dengan teliti sumber dan isinya dengan benar. Tidak diperkenankan latah dan mengklaim info yang ada tanpa tau duduk perkaranya. 

Kesalahan dalam mencerna informasi hanya akan menjerumuskan seseorang dalam kesesatan berpikir dan berpotensi menyesatkan pihak lain secara berantai. Keadaan yang demikian dapat menimbulkan disinformasi di mana-mana yang bisa mengundang musibah. Padahal Rosulullah  SAW telah mengingatkan: 

المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

Artinya: “Muslim yang sempurna imannya adalah seseorang yang orang Muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya” (Muttafaqun ‘alaih).

Kata-kata kotor, ujaran kebencian, fitnah dan adu domba tidak terbatas keluar dari mulut/lidah seseorang. Namun saat ini melalui ponsel di genggaman tangan, walaupun mulut dan lidahnya diam, namun jari-jari tangan bisa saja terjerumus pada maksiat lisan. Jika yang di tulis dan yang diposting hal-hal postif dan bermanfaat maka pahala akan diraih . Tapi Apabila konten negatif yang kita tampilkan dan sebarkan maka dosa yang di dapat. nangudzubillah min dzalik.

Hadirin Sidang Jumah , Rokhimakumullah
Oleh karenanya, di moment awal bulan Sya'ban yang mulia ini, mari kita jauhkan sikap dan tutur kata yang tidak baik. Dalam hidup bermasyarakat sudah lumrah bila terjadi  beda pendapat dan pandangan. Jika mau mengkritik gunakanlah bahasa yang baik dan sopan melalui saluran yang diperkenankan. 

Tahanlah komentar dsn omongan yang memicu perpecahan. Beda pendapat hal biasa asal jangan saling mencaci, melaknat dan saling membenci.
Ingatlah bahwa ucapan dan tindakan kita akan dipertanggungjawabkan kelak di yaumil akhir. Allah swt. berfirman : 

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (النور: ٢٤)

Artinya: “Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan” (QS an-Nur: 24) 

Maasyiral Muslimin Rakhimakumullah
Demikian khutbah jumat singkat pada kesempatan siang ini. Semoga Allah mengampuni  dan memberikan manfaat dan barokahnya kepada kita semua.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.ـ  أَمَّا بَعْدُ،

 فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
 ‏
 ‏ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ،
 ‏
 ‏ إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.ـ

Fb: Abi Queen 
Jumat, 4 Maret 2022

#khutbahjumat
#khutbahsingkat
#khutbahjumatnu

Komentar